Minggu, 27 Januari 2013

Visi dan Misi GKE 2010-2015



VISI GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS (GKE)

Visi GKE adalah "TERWUJUDNYA LANGIT YANG BARU DAN BUMI YANG BARU (Wahyu 21 : 1-3)
Untuk tahun 2010 - 2015 menekankan :
1.     GKE sudah mampu bersaksi, memantapkan persekutuan dan melayani bukan hanya di kalangan sendiri, melainkan juga bersama-sama dengan warga bangsa.
2.     GKE mampu bersama-sama dengan sesama warga Bangsa dari berbagai latar belakang suku, agama dan budaya menunjukkan kasih untuk mewujudkan perdamaian dan penegakan keadilan dalam bidang HAM, supremasi hukum, lingkungan hidup, sosial ekonomi, demokrasi dan gender.
3.     GKE mampu memberdayakan dan membangun ekonomi rakyat, terutama di pedesaan Kalimantan.
4.     Dalam kebersamaan memberdayaan kehidupan politik melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat untuk mendorong proses demokratisasi.
5.     Terwujudnya ajaran GKE yang mampu menjawab tantangan zaman.
6.     Terwujudnya Yayasan, Badan/lembaga yang mandiri di lingkungan GKE.
7.     Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender di GKE.
8.     Terwujudnya sumberdaya manusia GKE yang berkualitas dan profesional.
9.     Terwujudnya kemandirian dana rutin GKE.



MISI GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS (GKE)

Untuk mewujudkan visi GKE, maka misi  GKE adalah :
1.     Segenap jajaran GKE siap menjadi alat dalam tangan Tuhan untuk mendirikan tanda-tanda Kerajaan Allah di Kalimantan khususnya dan Indonesia umumnya.
2.     Memantapkan struktur organisasi GKE dengan lebih memberdayakan wilayah seirama dengan kebutuhan.
3.     Bersama-sama dengan sesama warga bangsa dari berbagai latar belakang suku, agama, dan budaya menunjukkan kasih untuk mewujudkan perdamaian dan penegakan keadlian.
4.     Dalam kebersamaan  menumbuhkan kesadaran dan membangun jaringan kerjasama dalam pelestarian lingkungan hidup..
5.     Dalam kebersamaan menumbuhkan kesadaran dan membangun jaringan pembelaan HAM.
6.     Dalam kebersamaan menumbuhkan kesadaran dan membangun keadilan dan supremasi hukum.
7.     Dalam kebersamaan memberdayakan dan membangun ekonomi rakyat, terutama di pedalaman Kalimantan.
8.     Mengedepankan pendidikan politik bagi warga gereja untuk mendorong proses demoktratisasi.
9.     Dalam kebersamaan menumbuhkan kesadaran, kesetaraan, dan keadilan gender dan membangun lembaga pembelaan hak-hak perempuan dan anak-anak.
10.   Segenap jajaran GKE Majelis Sinode, Resort, Calon Resort dan Jemaat GKE meningktatkan perhatian terhadap pembinaan warga GKE.
11.   Melakukan usaha-usaha pembaharuan teologi yang kontekstual.
12.   Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia GKE.
13.   Meningkatkan upaya-upaya penggalangan dana dari sumber-sumber non tradisional.
14.   Meneruskan dan meningkatkan program topang menopang dalam berbagai bidang.
15.   Memberikan dorongan dan ajakan kepada seluruh resort, calon resort dan jemaat yang mampu untuk program bea siswa.
16.   Memberikan jaminan kesejateraan kepada pekerja GKE.
17.   Melaksanakan Pekabaran Injil.
18.   Meningkatkan kualitas pelayanan lembaga-lembaga pendidikan agar mampu bersaing.

Minggu, 24 April 2011

GKE Sepakat Ganti Istilah "Wanita" dengan "Perempuan"


konsultasi-gke-sepakat-ganti-istilah-wanita-dengan-perempuan
konsultasi-gke-sepakat-ganti-istilah-wanita-dengan-perempuan
konsultasi-gke-sepakat-ganti-istilah-wanita-dengan-perempuan

Konsultasi Wanita Gereja Kristen Evangelis (GKE) dan Cerdas Cermat Alkitab (CCA) VII yang dibuka pada hari Selasa (26/09/06) oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat dan pada hari Jumat (29/09/06) malam ditutup secara resmi oleh Ketua Umum Majelis Sinode GKE, Pdt. Prapatriotis H. Oedoy, M.Th di Pontianak.


Dalam sambutannya pada acara penutupan tersebut, Pdt. Prapatriotis mengatakan bahwa dalam konsultasi wanita GKE telah disepakati untuk mengganti istilah wanita dengan istilah perempuan.

"Menurut tim perumus, istilah wanita berasal dari kata Wani Ditoto yang artinya Wanita hanya untuk ditata atau diatur, tentunya oleh kaum laki-laki, jadi ada konotasi yang kurang bagus," tutur Prapatriotis.

Tetapi perempuan, terangnya, berasal dari kata Empu dan Puan. "Kata orang Melayu Malaysia Puan adalah orang yang dihormati sedangkan Empu adalah seorang yang memiliki kekuatan dan merupakan seorang Sesepuh. Oleh karena itu, kita sepakat untuk mengganti istilah wanita dengan perempuan," jelasnya sembari menambahkan bahwa konsultasi juga telah berhasil merumuskan rencana aksi, harapan dan impian-impian Perempuan GKE untuk masa mendatang.


Wakil Ketua Panitia, Irene Kadem Kumala mengatakan, gender merupakan tuntutan zaman yang perlu difahami bersama, karena itu jika Gereja tidak bermutasi dan mengikuti tuntutan tersebut maka Ia akan dicap sebagai Gereja ortodoks yang bisa-bisa akan ditinggal oleh jemaatnya.

Konsultasi wanita GKE ini, katanya, mencoba mengaktualisasikan dan melanggengkan kesetaraan gender agar tidak tabu lagi dalam kehidupan beragama sesuai dengan Kejadian. "Harapan kami, hasil yang diperoleh dari konsultasi ini, tidak pudar saat dibawa pulang ke tempat masing-masing dan dapat disosialisasikan atau diimplementasikan serta menimbulkan multiplier effect terhadap masyarakat luas," kata Irene.

(Sumber:
http://www.christianpost.co.id/dunia/20061010/1289/konsultasi-gke-sepakat-ganti-istilah-wanita-dengan-perempuan)

Minggu, 20 Maret 2011

Lagu NKB no.170 "Jalan Hidup Tak Selalu" English Version

"Love's Rainbow"
(=NKB170 Jalan Hidup Tak Selalu)
words by Flora Kirkland, music by I.H. Meredith

Life is not a cloudless journey,
Storms and darkness oft oppress,
But the Father’s changeless mercy
Comes to cheer the heart’s distress;
Heavy clouds may darkly hover,
Hiding all faith’s view above,
But across the thickest darkness
Shines the rainbow of His love.

Reff:
After storm the rainbow shineth,
Promise writ in light above;
Even so across our sorrow
Shines the rainbow of His love.


Never fear, nor be discouraged,
Though life’s journey dark appear,
Travel on, by faith upholden,
‘God is love,’ oh, thought of cheer!
When thy path seems hid in shadow,
Look with fearless eyes above;
Spanning o’er thy deepest sorrow,
Shines the rainbow of His love.

-Flora Kirkland

Selasa, 15 Maret 2011

GKE (Gereja Kalimantan Evangelis): Logo GKE yang Resmi

GKE (Gereja Kalimantan Evangelis): Logo GKE yang Resmi: "Sesuai dengan Tata Gereja yang dimiliki oleh GKE (Gereja Kalimantan Evangelis, 'Kalimantan Evangelical Church') anggota PGI (Member of CCI/C..."

POKOK AJARAN

TUHAN ALLAH, YESUS KRISTUS DAN ROH KUDUS
GKE mengaku dan percaya bahwa :
1. Sesungguhnya “Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa” (Ul.6:4). Tidak ada Allah selain Dia (kel. 20:3; Ul. 5:7), Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi serta seluruh isinya, dan yang tetap memeliharanya hingga kesudahan alam (Kej. 1:2; Mzm. 24:1-2; 89:12; 104:1 dst., Kol. 1:16). Tuhan Allah menyatakan diri dalam karya penciptaan-Nya dan dalam sejarah umat manusia (Mzm. 19:2-3; Rm. 1:19-20) dan secara khusus dan sempurna dalam Yesus kristus Anak-Nya yang Tunggal (Yoh. 1:18). Oleh bimbingan Roh Kudus GKE mengenal dan menyembah Dia sebagai Bapa dalam Yesus Kristus, sebab semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak-anak Allah (Rm.8:14-15).
2. Allah berbicara kepada manusia berulangkali dan dalam pelbagai cara dengan perantaraan para nabi, dan pada zaman akhir ini dengan perantaraan Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal (Ibr. 1:1-2). Dalam Yesus Kristus Allah menyatakan diri sebagai Allah yang mengampuni dan menyelamatkan manusia dari penghukuman karena dosa, yaitu dengan jalan mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia (Fil. 2:7-11).
3. Allah hadir dan bekerja di dalam dunia dan dalam gereja melalui Roh Kudus yang memerdekakan manusia dari hukum dosa dan hukum maut (Rm. 8:2; 2 Kor.3:17). Roh Kudus itu menghidupkan, membarui, membangun, mempersatukan, menguatkan, menertibkan, meneguhkan dan memberi kuasa kepada gereja untuk menjadi saksi, menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman, dan memimpin orang-orang percaya kepada seluruh kebenaran Allah (Yeh. 37; Kis.1:8; Ef.3:16-17; 4:3-4; Rm. 8:1; 1 Kor. 12:7,12; 14:26,33; 2 Tim. 1:7; Yoh.16:8-11, 13). Karena itu GKE mengaku, memuliakan dan menyaksikan Allah yang Maha Esa dan kekal, yaitu Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus (Yes. 43:10; 44:6; Mat. 28:19-20; 2 Kor. 13:13; Flp. 4:20; Ibr. 13:8; Why. 4:8).
II. PENCIPTAAN DAN PEMELIHARAAN ALLAH
GKE mengaku dan percaya :
4. Alam semesta, langit, dan bumi serta segenap isinya, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, adalah milik dan ciptaan Allah (Kej.1-2; Mzm.24:1-2; 89:12; Yes.44:24; Yer.27:5; Kol.1:16). Segenap ciptaan sungguh amat baik (Kej. 1:31), namun semua yang telah diciptakan Allah itu tidak boleh diperilah dan disembah (Kel. 20:3-5; Rm. 1:18-25).
5. Seluruh ciptaan itu ditempatkan Allah dalam keselarasan yang saling menghidupkan, sejalan dengan kasih karunia dan pemeliharaan-Nya atas ciptaan-Nya (Kej.1:20-30; 2:15,19; Mzm.104:10-18; Yes. 45:7-8). Allah tidak menginginkan ciptaan-Nya kacau dan saling menghancurkan (Kej.21-22; 9:8-17). Kendatipun dosa telah membawa segenap makhluk kepada kesia-siaan dan membuatnya turut mengerang dan mengeluh menantikan saat penyelamatan (Rm.8:20-22). Allah telah memberikan mandat khusus kepada manusia untuk turut dalam memelihara dan penguasaan seluruh ciptaan-Nya (Kej. 1:26-28; 2:15). Manusia harus bertanggung jawab dalam memelihara dan mengusahakan kelestarian alam ciptaan Allah itu. Pengrusakan terhadap ciptaan Allah, terhadap alam dan lingkungan sekitar, pada dasarnya adalah perlawanan terhadap Allah yang telah menjadikan segala sesuatu dan senantiasa memeliharanya dalam kasih dan kesetiaan.
6. Dari permulaan hingga akhir, Tuhan Allah memerintah, memelihara dan menuntun segenap ciptaan-Nya dengan kasih setia dan adil (Mzm. 145:9; 146:6). Ia menuntun seluruh ciptaan-Nya menuju kesempurnaan di dalam langit dan bumi baru ( (Yes.1:10; 51:9-11; 2 Pet.3:13; Why.21:1-5). Di dalamnya segala ciptaan yang ada di atas dan yang ada di bawah bumi bertekuk lutut dan mengaku:”Yesus kristus Tuhan bagi kemuliaan Allah Bapa” (Flp. 2:10-11).
III. M A N U S I A
GKE mengaku dan percaya bahwa :
7. Manusia diciptakan Allah menurut gambar atau citra-Nya (Kej. 1:26-27). Manusia diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan dengan martabat yang sama (Kej. 1:27), dan dikarunia tugas mandat untuk beranak cucu dan memelihara bumi serta menguasai, mengusahakan dan memelihara seluruh ciptaan Allah (Kej. 1:26-28; 2:15). Untuk dapat melaksanakan tugas dan mandat itu, Allah memperlengkapi manusia dengan akal budi dan hikmat serta memahkotai-nya dengan kemuliaan, hormat dan kuasa (Mzm. 8:6-7). Manusia diciptakan dalam kesatuan tubuh, jiwa dan roh, sehingga dipanggil untuk memelihara kehidupan secara utuh baik jasmani maupun rohani dalam rangka pemenuhan tanggung jawabnya kepada Allah (Kej. 2:7; 1 Kor. 3: 16; 6:17-20; I Tes.5:23; Yak. 2:26). Manusia diciptakan dalam kebebasan, dan dalam kebebasannya ia bertanggung jawab kepada Allah (Kej. 2:16-17). Ia juga diciptakan sebagai makhluk yang hidup dalam persekutuan dan wajib mengatur kehidupan bersamanya dalam kekuarga dan masyarakat, yang dapat membawa kebaikan bagi semua orang (Kej. 2:18). Dengan demikian manusia mempunyai martabat kemanusiaan, yaitu hak-hak dan kewajiban-kewajiban asasi yang tidak boleh diambil oleh siapapun dan oleh kuasa apapun.
8. Manusia telah menyalahgunakan kebebasannya dengan menolak untuk menerima kedudukan sebagai ciptaan dan ingin menjadi seperti Allah (Kej. 3:5-6,22). Ia terbujuk oleh iblis dan memberontak melawan Allah (Kej.3:1-17; 11:1-9). Dengan demikian, ia terasing dari Allah, dan serentak dengan itu, ia terasing dari sesamanya, dan dari alam lingkungan hidupnya serta hidup bersusah payah dan menderita (Kej. 3:17-19,24). Ia dikuasai iblis dan menjadi hamba dosa (Rm.6:17-20) dan sebagai upahnya ia menerima maut dan kebinasaan (Rm. 3:23). Ia tidak dapat melepaskan diri dari perbudakan dosa dan kebinasaan karena perbuatannya sendiri (Rm.3:20). Kejatuhan manusia ke dalam dosa telah menyeret seluruh ciptaan kedalam kebinasaan, dan kehidupan di atas bumi menjadi rusak.
9. Allah tetap mengasihi manusia yang telah Ia ciptakan menurut gambar-Nya. Ia tidak menghendaki kebinasaan manusia, melainkan keselamatannya (Yoh.3:16; bdk. Kej. 6:8). Oleh karena itu Allah senantiasa memelihara manusia dari sejak semula, juga ketika manuia telah jatuh ke dalam dosa dan memberontak kepada-Nya. Kasih Allah yang agung yang menyelamatkan manusia dari kuasa dosa dan kebinasaan dan pemeliharaannya ke dalam hubungan yang benar dengan Allah, menjadi nyata dan sempurna dalam Yesus Kristus (Yoh.3:16; Rm. 3:22-26; 5:15,17,21).
IV. PENYELAMATAN
GKE mengaku dan percaya bahwa :
10. Untuk menyelamatkan manusia dan segala ciptaan yang telah rusak karena dosa, Allah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, Yesus Kristus. Di dalam Dia Allah menyediakan keselamatan bagi orang yang percaya (Yoh.3:16; Kis.16:31). Hanya pada-Nya manusia akan beroleh keselamatan yang kekal (Kis. 4:12; Yoh. 14:6), yang dicari-cari oleh umat manusia sepanjang zaman dan dengan pelbagai cara. Lih. Flp. 2:6-8; 1 Kor. 15:20-23).
11. Dalam Kristus yang mati karena dosa manusia, dan yang dibangkitkan demi pembenaran manusia (Rm. 4:25), Allah mewujudkan rencana penyelamatan-Nya atas manusia. Dalam Kristus Allah mendamaikan diri-Nya dengan manusia (2 Kor 5:18-19; Kol.1:20). Dalam Kristus manusia memperoleh pengampunan dari Allah dan diselamatkan dari kebinasaan. Orang-orang percaya dan dibaptiskan dalam nama Yesus akan dibangkitkan bersama-sama dengan Dia ke dalam kehidupan baru (Rm.6:4; Kol. 3:9-10).
12. Di dalam Kristus Allah mulai mewujudkan rencana penyelamatan –Nya (Ef.1:9-10) yang digenapkan-Nya pada kedatangan Yesus kembali (1 Kor.15:22-25; Ibr. 9:28). Dalam menyongsong penggenapan rencana penyelamatan Allah itu, menuju kegenapan janji Allah akan langit dan bumi baru di dalam kerajaan-Nya (Why. 21:5), orang-orang percaya sebagai manusia baru dipanggil untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai ungkapan syukur atas anugerah keselamatan-Nya (2 Pet. 3:14; Kol. 1:17; 3:15-17). Keselamatan itu adalah untuk segala makhluk, dan seluruh segi kehidupan manusia di atas muka bumi ini (Luk. 4:18-19).
V. KERAJAAN ALLAH DAN HIDUP BARU
GKE mengaku dan percaya bahwa :
13. Karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus terhadap dunia bersifat menyeluruh dan dinyatakan dalam kehadiran Kerajaan Allah (Mrk. 1:15) yang akan mendapatkan pemenuhan dalam “langit dan bumi baru” (2 Pet. 3:13; Why. 21:1). Kerajaan Allah itu adalah kuasa dan pemerintahan Allah yang menyelamatkan , yang terwujud di dalam lingkungan dan suasana hidup yang di dalamnya terdapat kasih, kebenaran, keadilan, damai-sejahtera, kesukacitaan, pemulihan dan pembaruan hidup (Mzm. 145:11-13; Mat. 9:35; Luk. 4:21; 4:43; Rm. 14:7; 1 Kor. 4:20).
14. Dalam rangka pengenapan Kerajaan Allah itu, gereja sebagai persekutuan orang-orang percaya dan setiap warganya dipanggil untuk menjalani kehidupan baru yang sesuai dengan tuntutan Kerajaan Allah (Mrk. 1:15; Ef. 4:11; 2 Pet. 1:10-11), yakni hidup yang dipimpin oleh Roh Allah yang kudus yang membuahkan : kasih sukacita, damai-sejahtera, keadilan, kebenaran, dst. (Ef.5:3,dst; Gal. 5:22). Sebagai warga Kerajaan Allah, orang-orang percaya tahan uji di dalam menghadapi segala tantangan, penganiayaan dan penderitaan, karena pengharapan di dalam Yesus Kristus dan penggenapan Kerajaan Allah. Demikian pula tekun bersaksi dan memberitakan kedatangan kerajaan Allah dalam pelayanan kasih, kebenaran, keadilan dan damai-sejahtera bagi semua orang (cf.Kis. 14:22; 2 Tes. 1:3-5; 1 Pet. 3:13-15).
VI. G E R E J A
GKE mengaku dan percaya bahwa :
15. Roh Kudus menghimpun umat-Nya dari segala suku, bangsa, kaum dan bahasa, ke dalam suatu persekutuan yaitu gereja, yang di dalamnya Kristus adalah Tuhan dan Kepala (Ef. 4:3-16; Why. 7:9). Roh Kudus juga telah memberi kuasa kepada gereja dan mengutusnya ke dalam dunia untuk menjadi saksi, memberitakan Injil Kerajaan Allah kepada segala makhluk di semua tempat dan disepanjang zaman (Kis. 1:8; Mrk. 16:15; Mat. 28:19-20). Dengan demikian gereja tidak hidup bagi dirinya sendiri. Sama seperti Kristus telah meninggalkan kemuliaan-Nya di sorga, mengosongkan diri dan menjadi manusia (Yoh. 1:14; Flp. 2:6-8), dan tergerak hati-Nya oleh belas kasihan kepada semua orang untuk memperoleh pembebasan dan penyelamatan dalam Yesus Kristus (Mat. 9:35-38; Luk. 4:8-19).
16. Sebagai arak-arakan umat Allah, gereja terus bergerak menuju kepenuhannya di dalam Kerajaan Allah (Yes.2:2-3; Ibr. 21:1; Kis. 1:8; Flp. 3:12-14), Ia dituntut untuk selalu terbuka kepada dunia, agar dunia juga terbuka kepada undangan Allah untuk turut serta dalam arak-arakan orang percaya menuju pemenuhan janji Allah akan Kerajaan-Nya di dalam Yesus Kristus. Dengan senantiasa menguji setiap roh, apakah rohh itu berasal dari Roh Allah (1 Yoh. 4:1), gereja dipanggil untuk membina hubungan dan kerjasama dengan pemerintah dan semua pihak untuk mendatangkan kebaikan dan damai sejahtera bagi semua orang. Dalam hidup dan pelaksanaan tugas-panggilannya, gereja selalu memerlukan pertobatan dan pembaruan yang terus menerus. Untuk itu gereja membutuhkan kehadiran, pernyataan, bimbingan, pemeliharaan dan teguran Roh Kudus yang terus menerus membarui, membangun dan mempersatukannya serta memberikan kuasa untuk menjadi saksi.
17. Allah menjadikan gereja sebagai suatu persekutuan yang mengaku satu tubuh, satu Roh dalam ikatan damai sejahtera, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua (Ef. 4:4-6). Dengan demikian gereja itu esa. Keesaan gereja bukanlah keesaan menurut dunia, melainkan keesaan seperti keesaan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus (Yoh. 17:21-22). Dengan demikian keesaan itu tidak didasarkan pada kekuasan duniawi, melainkan pada persekutuan dan kasih. Keesaan itu sendiri menjadi kesaksian bagi dunia bahwa sesungguhnya Yesus Kristus telah diutus oleh Allah dan bahwa gereja beroleh mandat dari Yesus untuk memberitakan perdamaian dan penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus (Yoh. 17:12-23).
18. Gereja adalah persekutuan yang dikuduskan dalam kebenaran (Yoh.17:17-19). Dengan demikian gereja itu kudus. Pengudusan itu dilakukan oleh Kristus yang telah menguduskan diri-Nya bagi gereja dan menguduskan gereja selaku umat kepunyaan-Nya sendiri (Tit. 2:14; 1 Pet. 2:9). Persekutuan yang dikuduskan itu diutus-Nya ke dalam duinia. Maka gereja itu ada di dunia tetapi bukan dari dunia (Yoh. 17:14-18).
19. Persekutuan ini mencakup semua orang percaya dari segala tempat dan zaman, dan mencakup segala suku, bangsa, kaum dan bahasa, dan pelbagai lapisan sosial yang dipersekutukan ke dalam tubuh Kristus, yaitu gereja. Dengan demikian gereja itu “am” (katolik, umum, universal), tidak mengenal perbedaan-perbedaan dan pembatasan-pembatasan menurut kaidah-kaidah dunia ini (Gal.2:28; 1 Kor. 11:7-12; Why. 7:9). Persekutuan baru ini mencakup pelbagai suku, bangsa, kaum dan bahasa, orang tua, pemuda/remaja, anak-anak, laki-laki dan perempuan, penguasa dan rakyat jelata, yang kaya dan yang miskin, yang sehat dan yang cacat, yang pandai dan yang bodoh, semuanya diberi tempat oleh Allah dalam persekutuan baru ini, semuanya dipanggil dan dilengkapi untuk menjadi saksi Injil Kerajaan Allah dalam Yesus Kristus di tengah-tengah dunia.
20. Persekutuan ini bertekun dan dibangun di atas pengajaran rasul-rasul tentang Injil Yesus Kristus (Kis. 2:42; Ef.2:20). Dengan demikian gereja itu rasuli. Persekutuan yang rasuli itu terpanggil untuk memelihara ajaran para rasul itu (1 Tes. 3:6; 1 Tim.1:3) dan senantiasa memperhatikan tanda-tanda zaman , meneruskannya kepeda semua orang di segala tempat dan di sepanjang zaman. Oleh karena itu, sepanjang zaman gereja selalu terpanggil mewujudkan keesaan, kekudusan, keimanan dan kerasulannya.
VII. A L K I T A B
GKE Mengaku dan percaya bahwa :
21. Alkitab yang terdiri dari Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru merupakan kesaksian yang menyeluruh mengenai Allah yang menyatakan diri, kehendak, karya penciptaan, pemeliharaan dan penyelamatan-Nya kepada manusia, dan juga mengenai jawaban manusia terhadap-Nya. Kesaksian yang menyeluruh ini berpusat pada Yesus Kristus “FIrman yang menjadi manusia” (Yoh. 1:14). Dengan demikian pemahaman mengenai isi Alkitab termasuk pemahaman atas bagian-bagiannya harus selalu dilihat sebagai satu kesatuan.
22. Kesaksian itu telah terjadi dengan kuasa dan bimbingan Allah sendiri melalui Roh Kudus yang menyertai dan mengilhami para penulis Alkitab (2 Pet. 1:21; 2 Tim. 3:16). Kesaksian itu telah menggunakan bentuk-bentuk dan unsur-unsur kemanusiaan dan kebudayaan pada lingkup sejarah tertentu, sehingga menampakan adanya keterbatasan-keterbatasan tertentu; namun kebenaran kesaksian Alkitab tersebut melampaui batas-batas ruang dan waktu. Oleh karena itu Alkitab adalah Firman Allah.
23. Sebagai Firman Allah, Alkitab mempunyai kewibawaan yang tinggi, dan menjadi “pelita pada kaki dan terang pada jalan” orang-orang yang percaya (Mzm. 119:105) serta menjadi dasar dan pedoman bagi perbuatan dan kehidupan beriman (2 Tim. 3:16-17). Oleh karena itu orang-orang percaya baik pribadi maupun bersama-sama (persekutuan) harus membaca dan merenungkannya siang dan malam (Mzm. 1). Roh Kudus telah menyertai, mengilhami dan membimbing para penulisnya, demikian pula Roh Kudus membimbing pemahanan dan penghayatannya dalam kehidupan sehari-hari (1 Kor. 12:3; Yoh. 16:15; 2 Pet. 1:20-21).
(Pdt. Drs. Prapatriotis H. Oedoy, MTh)

Profil GKE

PROFIL
GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS
Sekarang ini GKE telah menjadi gereja yang dapat diterima keberadaan (eksistensi) nya oleh seluruh masyarakat yang ada di Kalimantan. GKE telah berkembang menjadi 1.172 jemaat yang terbagi dalam 71 resort dan 9 calon resort, yang tersebar di seluruh kawasan Kalimantan (4 Provinsi). Jumlah keanggotaan yang tercatat menurut data awal tahun 2008 adalah 71.574 KK, 287.140 jiwa. Jumlah Pendeta 509 orang terdiri dari 231 orang pendeta laki-laki dan 278 pendeta perempuan.
GKE memiliki Visi teologis : “terwujudnya langit dan bumi baru” (Why.21:1-3), dan Visi teologis itu dijabarkan dalam Visi sentral :
1. Pelayanan Gereja Kalimantan Evangelis
Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) pelayanannya tersebar di 4 Provinsi di Pulau Kalimantan. Gambaran penyebaran pelayanan GKE dikoordinir melalui penjenjangan organisasi terdiri :
a. Sinode adalah bentuk kehadiran GKE secara menyeluruh, yang dinampakkan dalam seluruh gerak kebersamaan resort-resort dan calon resort dalam melaksanakan hidup persekutuan, kesaksian dan pelayanan bersama selaku gereja, dan dipimpin oleh Majelis Sinode.
b. Resort adalah bentuk kehadiran GKE yang merupakan persekutuan jemaat-jemaat dalam suatu daerah tertentu, yang ditampakkan dalam gerak kebersamaan dan kerjasama jemaat-jemaat dalam melaksanakan hidup persekutuan, kesaksian dan pelayanan selaku gereja di daerah itu. Dalam rangka pengembangan kerjasama antar jemaat yang berdekatan dilaksanakan dalam wadah Calon Resort dan dipimpin oleh Majelis Resort.
c. Jemaat adalah bentuk kehadiran GKE di suatu tempat atau wilayah tertentu, yang ditampakkan dalam hidup persekutuan, kesaksian dan pelayanan anggota-anggota GKE di tempat atau wilayah itu secara tertib dan teratur. Dalam rangka pengembangan pelaksanaan tugas-panggilan anggota jemaat di suatu wilayah pelayanan jemaat, maka dilaksanakan pelayanan khusus dalam wadah Pos Pelayanan, Pos Kebaktian dan Calon Jemaat dan dipimpin oleh Majelis Jemaat.

Gambaran dari penyebaran GKE dipaparkan dalam tabel 1
No
Provinsi
Resort/Calon Resort
Jemaat/Calon Jemaat
Pekerja
01
Kalimantan Barat
11
221
42
02
Kalimantan Tengah
59
883
377
03
Kalimantan Selatan
9
52
49
04
Kalimantan Timur
2
16
10
05
Di Kantor MS dan STT
-
-
11
Jumlah
81
1.172
489
Peta / Gambar Pulau Kalimantan

2. Data Warga Gereja Kalimantan Evangelis
Tabel 2
N0
Provinsi
Kepala Keluarga
Anggota Sidi
Jiwa
01
Kalimantan Barat
10.008 KK
18.918 org
44.705 org
02
Kalimantan Tengah
56.625 KK
136.616 org
224. 545 org
03
Kalimantan Selatan
4.406 KK
9.311 org
16.287 org
04
Kalimantan Timur
535 KK
1.355 org
2.285 org
Jumlah
71.574 KK
166.200 org
287.822 org

II. GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS DAN PEKERJANYA
A. Data Pendeta dan Vikar Gereja Kalimantan Evangelis
Pekerja GKE yang dimaksudkan disini adalah Pendeta dan (Vikar) calon Pendeta. Pendeta dan (Vikar) calon Pendeta. Sampai pada bulan Oktober 2008 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 2
No
Status dan tempat tugas
Perempuan
Laki-laki
Jumlah
01
Pendeta yang bertugas
Di Resort/ Calon Resort
214
198
412
02
Pendeta yang bertugas
Di MS GKE
4
4
8
03
Pendeta yang bertugas
Di STT GKE
4
7
11
04
Vikar yang bertugas di Resort/ Calon Resort
56
22
78
Jumlah
278
231
509
Dari Tabel di atas terlihat bahwa jumlah pekerja GKE ( Pendeta dan Vikar ) lebih banyak perempuan.
A. Pendapatan (Gaji) Gereja Kalimantan Evangelis
Dalam mmenentukan penghasilan pekerja GKE diberlakukan Sistem penggajian yang dianut atau dipergunakan oleh Pemerintah yaitu Peraturan Gaji Pegawai Tahun 2003. Hal ini berlakukan secara merata untuk seluruh pekerja GKE, sedangkan pembayarannya dibebankan kepada masing–masing Resort / Calon Resort dimana pendeta ataupun vikar tersebut bertugas. Jumlah yang dibayarkan kepada pekerja oleh Resort/Calon Resort berdasarkan jenjang Pendidikan dan golongan sebagaima pengaturan pemerintah. Berdasarkan patokan tersebut maka seseorang pekerja yang mulai bertugas dengan jenjang pendidikan, yang digambarkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 3
No
Jenjang Pendidikan
Pendapatan atau Gaji yang diterima
Per bulan berkisar
Minimal
Maximal
01
Diploma III Teologi
Rp.750.000
Rp.1.700.000
02
Sarjana Teologia (S.1 )
Rp.900.000
Rp.2.750.000
03
Pasca Sarjana ( S 2 )
Rp.1.500.000
Rp.2.900.000
04
Strata 3 ( S 3 ) Doktor
Rp.1.900.000
Rp.3.000.000
Catatan :
1. Walaupun pengaturan jumlah ( standar ) gaji sudah ada, tetapi pembayarannya karena dibebankan kepada Resort / Calon Resort tempat bertugas, maka sering Resort/Calon Resort tidak mampu untuk membayar gaji tersebut secara penuh. Hal ini disebabkan karena tingkat perekonomian di Jemaat tersebut relatif rendah.
2. Majelis Sinode sendiri tidak mempunyai dana untuk menutupi kekurangan pembayaran tersebut seperti dimaksud dalam butir 1. Sehingga masih banyak pekerja GKE dari segi penggajian belum terpenuhi.
C. Pendidikan Pekerja Gereja Kalimantan Evangelis
Gambaran jenjang pendidikan pendeta GKE dan juga Vikar dapat dilihat dari tabel dibawah ini. Tabel 4
No
Jenjang Pendidikan
Perempuan
Laki– Laki
Jumlah
01
Diploma I dan III Teologi
88
23
111
02
Sarjana Teologia (S.1 )
181
135
316
03
Pasca Sarjana ( S 2 )
9
15
24
04
Strata 3 ( S 3 ) Doktor
-
3
3
Jumlah
278
231
509

III. RESUME
1. Wilayah pelayanan GKE sangat luas yaitu meliputi seluruh pulau Kalimantan minus Kalimantan Utara. Sarana dan prasarana transportasi sangat terbatas, belum semua wilayah domisili warga GKE ada jalan darat, jadi jalur transportasi masih bergantung dari jalur sungai yang sangat tergantung dari musim, jika pada musim kemarau maka sungai menjadi kering dan tidak bisa dijalani oleh perahu motor kecil.
2. Perbandingan antara jumlah jemaat yang dilayani tidak seimbang dengan tenaga yang melayani di tempat tersebut. Hal ini dikarenakan penempatan pekerja didasarkan atas kemampuan dari keuangan Resort / Calon Resort untuk menggaji pekerja.
3. Warga GKE umumnya adalah petani dan berada di desa – desa terpencil (86 %), sehingga dari segi pendapatan atau perekonomian sangat rendah. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh kepada pendapatan Jemaat /Resort–Resort GKE. Sebab sumber keuangan GKE sangat tergantung dari warga jemaat.
4. Krisis perekonomian global secara langsung telah berdampak pada kehidupan ekonomi jemaat (masyarakat), karena harga – harga komoditi perkebunan (karet dan rotan) turun.